Pages

Labels

Pemicu Munculnya Kram Otot



Spasmofilia
                Perubahan suhu yang besar, dehidrasi, atau kadar garam dalam darah yang rendah dapat menjadi pemicu munculnya kram otot. Dalam banyak kasus, kram otot juga seringkali merupakan gejala awal komplikasi kehamilan, penyakit ginjal, tiroid, sindrom restlessleg, yaitu kondisi dimana kaki merasa ketidaknyamanan yang sangat ketika dudukvatau berbaring.
                Penyebabnya bisa banyak hal. Aliran darah yang kurang kuat ke daerah otot yang bersangkutan, kelelahan yang berlebih, posisi tubuh yang salah ketika melakukan gerakan, cedera, dan masih banyak lagi. Sementara terjadinya kram dalam intensitas yang terlalu sering, bisa jadi indikasi terjadinya penyakit tertentu misalnya spasmofilia.
                Spasmofilia merupakan gangguan yang ditandai dengan kedutan otot, kram, dan kejang otot. Dan jika kondisinya parah, maka akan menyebabkan kejang-kejang seluruh tubuh. Kondisi ini terjadi karena ketidak seimbanganya elektrolit didalam darah. Bisa disebabkan karena kurang kalsium, atau juga karena kekurangan magnesium yang mungkin saja terkait dengan hiperventilasi (nafas yang berlebihan akibat kecemasan atau panik), rakhitis (pelunakan tulang), atau kondisi lainya.
                Kemunculanny pun tidak dapat dideteksi dan tidak mengenal umur. Akan tetapi bayi, lansia, penderita obesitas, dan atlet memiliki resiko paling tinggi. Atlet paling sering mengalami kram otot pada awal musim ketika tubuh merreka belum sepenuhnya siap. Kram pada atlet dapat terjadi selama atau setelah periode aktivitas fisik yang berat.
                Dari semua itu, yang perlu dicatat adalah kram otot dapat terjadi ketika Anda sedang beristirahat, tidur, berolahraga atau melakukan kegiatan sehari-harinya.

Pijat, Kompres, dan Minum
                Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda praktikan saat anda mengalami kram otot:
  • Lenturkan bagian otot Anda yang terkena kram. Jika terjadi pada kaki, tekuk jari-jari kaki ke arah atas.Pegang jari-jari kaki dan tarik ke arah lutut.
  • Pada saat yang sama, pijat betis Anda dengan lembut.
  • Jika kram tidak terlalu menyakitkan, cobalah berjalan dengan perlahan dengan tumit Anda sebagai tumpuan.
  • Jika mengalami kram otot ketika latihan atau perlombaan, cobalah minum air yang cukup atau bisa juga meminum sport drink yang dilengkapi kandungan elektrolit, karena dehidrasi merupakan salah satu penyebab terjadinya kram.
  •  Ambil sekantong air es atau air hangat dan kompres di bagian kaki yang kram untuk membantu mengendurkan otot.
  • Kina merupakan obat klasik yang dipercaya untuk mengatasi kram pada kaki. Minum segelas air tonik mengandung kina dapat membantu meringankan kram Anda.

Siasat Sebelum Gowes
                Hal pertama yang perlu di ingat adalah cegah dehidrasi selama latihan dengan minum cairan elektrolik yang cukup sebelum dan di sela-sela bersepeda.
                Jangan lupa untuk melakukan pemanasan terkebuh dahulu. Luangkan waktu Anda sekitar 5 sampai 10 menit. Setelah melakukanya, anda juga dapat menyeimbangkanya dengan melakukan perenggangan.
                Seimbangkan durasi peregangan dengan intensitas latihan. Semakin tinggi intensitas latihan, semakin lama durasi peregangan yang dibutuhkan. Selama peregangan, pertahankan posisi sesuai dengan kelenturan tubuh Anda. Jika otot Anda cenderung kaku, pertahankan posisi selama 15-30 detik. Hal tersebut akan memperbaiki sirkulasi dan kelenturan tubuh, sekaligus mencegah cedeara otot.
                Selama bersepeda, jangan menyentak-nyentakkan kaki, terlalu keras. Menyentakan kaki terlalu keras dapat membuat otot tertarik dan memperbesar kemungkinan terjadinya kram. Setelah latihan, akhiri kegiatan gowes Anda dengan pendinginan. Pendinginan dilakukan agar tubuh kembali rileks, dan darah tidak tertarik secara tiba-tiba. Caranya, cobalah bersepeda santai, berjalan atau meregangkan tubuh kurang lebih 8-10 menit.

sumber : RIDEBIKE magazine.

Merawat Seatpost

Seatpost merupakan bagian sepeda berbentuk pipa yang terdapat antara seat tube dan sadle. Fungsinya adalah untuk menakar tinggi atau rendahnya dudukan pengendara saat bersepeda. Bahan dasar seatpost bermacam-macam, seperti Aluminium, karbon, bahkan titanium. Setiap bahan dasar yang dipakai, memiliki keunggulan masing-masing. Namun, keunggulan tersebut tidak dapat dirasakan jika tak dirawat dengan benar.
Prinsip dasarnya, seatpost yang baik adalah yang tidak goyang atau pun tidak berbunyi saat dikendarai. Kedua hal tersebut biasanya terjadi karena setelan yang kendur serta kotoran setelah gowes yang masih menempel dibagian tersebut lalu tergesek-gesek. Di beberapa kasus, jika dibiarkan terlalu lama, kotoran seperti ini bisa merusak seatpost atau quick-release, bahkan seat tube. Sehingga kenyamanan terganggu.
Berikut langkah-langkah cara merawat dan membersihkannya:
Tools :
·         Kunci L
·         Chamois (kanebo)
·         Sikat gigi & lap basah
·         Pelumas jenis grease

Kunci L

Chamois (Kanebo)
1.      Longgarkan quick release (seat clamp) pada seat tube, lalu lepaskan seatpost sepenuhnya.
2.    Setelah seatpost terlepas dari seat tube, giliran sadel yang dilepas dengan kunci L. (pastikan Anda ingat letak baut serta setelan dudukan sadel pada seat post sebelum Anda melepaskanya).
3.      Bersihkan dahulu kotoran-kotoran yang menempel dengan lap basah. Jika perlu, memakai sabun cuci.
4.     Setelah dicuci dan dibersihkan, keringkan seatpost dengan lap chamois (kanebo). Baru setelah itu keringkan dengan lap kering. Pastikan betul bahwa seatpost benar-benar kering. Sisa-sisa air dapat menyebabkan karat.           
5.   Selain membersihkan seatpost, bersihkan juga bagian dalam seat tube, terutama pada bagian dalam bibir seat tube yang terdapat quick release. Biasanya bagi mereka yang suka bermain lumpur, pada bagian ini sering terdapat pasir atau sisa tanah yang mengeras. Inilah yang berpotensi yang menimbulkan bunyi.
6.   Setelah semuanya benar-benar bersih dan kering, Anda dapat memasang kembali sadel pada seatpost. Kemudian, masukan kembali seatpost kedalam seat tube. Untuk mencegah timbulnya karat serta memudahkan bongkar pasang dan penyetelan seatpost, lumasi dengan pelumas jenis grease.
Seat Clamp

Saddle

Seatpost
Seat Tube

Ada dua jenis pelumas untuk merawat sepeda, yang pertama pelumas berbahan cairan seperti oli atau minyak yang biasanya disemprot. Kedua jenis grease yang berbentuk seperti odol atau pasta. Masing-masing meiliki kegunaanya, oelumas cair biiasanya digunakan untuk bagian sepeda yang bergerak (rantai, bottom bracket, derailleur, dll), sedangkan yang grease digunakan untuk bagian yang sedikit bergerak (seatpost, headtube, sil-sil baut, dll).

Pelumas Jenis Grease

Pelumas Jenis Cair atau Spray
Catatan:
-          Atur tinggi rendahnya seatpost, demi kenyamanan berkendara.
-     Untuk mengatur tingginya seatpost agar nyaman, perlu diperhatikan batas maksimal ketinggianya. Batas tersebut biasanya ada pada dinding bagian luar seatpost. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan ukuran sepeda yang Anda pakai. Apakah sudah sesuai dengan tinggi badan Anda atau belum.
-    Seatpost yang dipasang melewati batas maksimalnya akan berbahaya untuk berkendara. Bahkan dapat menyebabkan seat tube Anda retak, karena mendapat bobot yang tidak sesuai.
-          Batas yang di anjurkan adalah tidak melebihi sepertiga dari panjang seatpost tersebut.

sumber : RIDEBIKE magazine.