Pages

Labels

Gangguan Tumbuh Kembang Anak

    Terlepas dari faktor penyebab gangguan tumbuh kembang, anak akan lebih terbantu dengan terapi juga orang tua yang menerima sepenuhnya kondisi anak dan mendukungnya. Berikut adalah beberapa gangguan pada anak beserta cara mengatasinya:

1.    Speech Delay
        Speech Delay adalah kegagalan mengembangkan kemampuan berbicara pada anak yang diharapkan bisa dicapai pada usia kronologisnya. Dengan kata lain, perkembangan anak (dalam hal bicara) tertinggal beberapa bulan dari teman-teman seusianya.

Penyebab :
  • Anak-anak yang dicurigai mengalami speech delay mengalami masalah pendengaran.
  • Adanya keterlambatan perkembangan yang terjadi karena belum dicapainya tingkat kematangan seperti kematangan organ-organ bicara.
  • Deprivasi sosial, misalnya kurang terpapar dalam lingkungan sosial dan kurang stimulasi.
Cara Mengatasi:
  • Bacakan buku atau cerita bergambar sehingga anak dapat menunjuk atau memberi nama benda-benda yang ia kenal.
  • Gunakan bahasa yang  sederhana ketika berbicara pada anak.
  • Mengoreksi ucapan yang salah dai anak. Misalnya ketika anak mengatakan "Obi, obi" saat menunjuk mobil, orang tua atau pengasuh segera membenarkanya dengan mengucapkan "Oh, itu mobil".
  • Berikan anak ketka anak berbicara benar.
  • Selalu merespon apa yang dikatakan anak.
  • Mengulangi apa yang dikatakan anak. Misalnya ketika anak mengatakan "Ma, susu" orang tua dapat mengelaborasi perkataan anak dengan mengatakan "Adik mau minum susu?".
  • Jangan memaksa dan memburu-buru anak untuk bicara. Inihanya akan menekan anak.
  • Berkonsultasi kepada tenaga profesional.
2.    Jalan Jinjit
        Jalan jinjit adalah sesuatu yang normal, khususnya pada anak-anak yang baru belajar berjalan. Namun, jika bertahan hingga anak berusia 3 tahun atau lebih atau anak tidak dapat berdiri dengan menggunakan telapak kaki, Anda wajib waspada.

Penyebab
        Sulit menentukan penyebabutama jalan jinjit, namun pada umumnya gangguan ini mengarah pada  sejumlah masalah, seperti cerebral palsy, masalah fisik, atau keterlambatan perkembangan (developmental  delay). Jalan jinjit juga dapat menjadi tanda gangguan yang lebih kompleks. Anak penyandang autis misalnya, terkadang memperlihatkan tingkah laku berjalan jinjit.

Cara Mengatasi
        Berkonsultasilah kepada fisioterapis, ortopedis, neurologis.

3.    Autisme
            Autisme perupakan gangguan perkembangan yang kompleks yang umumnya muncul sebelum usia tiga tahun sebagai hasil dari gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi normal otak. Gangguan ini mempengaruhi perkembangan dalam area interaksi sosial dan keterampilan komunikasi.
            Anak penyandang autis umumnya menunjukan kesulitan dalam komunikasi verbal dan nonverbal, interaksi sosial, dan kegiatan bermain, serta waktu luang. Mereka juga menunjukan pola-pola tingkah laku yang terbatas, berupa pengulangan dan stereotip.

Penyebab
            Tidak ada satu penyebab tunggal dari autis dan meski hingga saat ini masih belum diketahui penyebab persisnya, autis tidak lagi dikaitkan dengan "dinginnya" orang tua. Saat ini, para ahli menyimpulkan sebabnya adalah:
  • Permasalahan pada awal perkembangan seorang anak. Anak penyandang autis mengalami masalah kesehatan yang lebih banyak selama masa kehamilan, pada saat dilahirkan, dan segera setelah dilahirkan, daripada anak yang bukan penyandang autisma.
  • Pengaruh genetik. Adanya gangguan gen dan kromosom yang ditemukan pada studi terhadap keluarga dengan anak kembar menunjukan peran yang besar dari faktor genetik sebagai penyebab dari autis.
  • Abnormalitas otak. Meskipun tidak diketahui tanda-tanda biologis untuk autis, penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli menunjukan bahwa gambar otak anak penyandang autism berbeda dengan gambar otak anak normal.

Cara Mengatasi
  • Modifikasi perilaku dengan bantuan tenaga profesional. Misalnya dalam pendekatan ABA (Applied Behavioral Analysis) untuk menguasai keterampilan yang diperlukan yang berfungsi dalam lingkungan, terapi integrasi sensori untuk menghadapi stimulasi sensori, dan floortime untuk meningkatkan perkembangan emosi anak.
  • Terapi wicara.
  • Sarana pendukung dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan orang tua/pengasuh anak diluar waktu-waktu terapi, seperti:
  •     Pendukung visual agar anak lebih mudah berkomunikasi, mengutarakan keinginan, dan membantu anak memahami kehidupan dengan lebih baik juga membantu anak mengembangkan pemahaman tentang waktu dan pentingnya menghargai lingkungan.
  • Hiking, berenang, berkuda, naik sepeda, sepatu roda, atau naik turun tangga. Kegiatan-kegiatan tersebut sejalan dengan prinsip terapi integrasi sensori.
  • Berinteraksi dengan anak dalam situasi bermain yang melibatkan sentuhan dan kontak mata yang memadai.
4.    Disleksia
            Disleksia merupakan kesulitan belajar khusus yang dikarakteristikan oleh kesulitan dalam belajar membaca. Namun, beberapa anak juga ditemukan memiliki kesulitan dalam belajar menulis, mengeja, menggunakan kata-kata yang tepat, atau kebingungan dalam membaca arah (dari kiri ke kanan atau sebaliknya).
Penyebab
  • Faktor genetik dan konstitusional, misal salah satu orang tuanya memiliki masalah serupa.
  • Faktor neurobiologis yang disebabkan oleh kerusakan otak, perkembangan otak, atau struktur otak.
  • Faktor sosial dan psikologis berupa gangguan emosional dan tanda-tanda lain dari kemampuan adaptasi yang buruk sering mengalami masalah kesulitan belajar.
  • Faktor lingkungan (lihat lagi faktor prenatal, perinatal, dan postnatal)
Cara mengatasi
  • Orang tua dapat memberikan kegiatan mendengarkan, bersajak, membuat kata dari balok-balok alfabet yang menyenangkan.
  • Di rujuk ke tenaga kerja profesional, seperti terapis remedial, neurolog, atau psikolog agar mendapat treatment yang tepat.

KLINIK TUMBUH KEMBANG & PUSAT FISIOTERAPI
  • Indocare : Ruko Selatan Rimur Blok G-A20, Jl. Camar Elok 1, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, (021-5883072).
  • Kids Autis-Jakarta Medical Centre, Jl. Buncit Raya No. 15, Jakarta Selatan (021-7940836/7).
  • Kitty Centre : Pertokoan Bona Indah A2-A10, Jl. Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan (021-7655129).
  • Zero to Five : Jl. Basuki Rahmat 63A, Malang, (0341-327856, 08124918698).
  • INDICA Centre : Jl. Macan Kumbang Raya 117, Demang Lebar Daun, Palembang (0711-7037700).
  • Apotek Surya Loka Denpasar : Jl. Teuku Umar No 8 Denpasar, Bali, (0817 474 2090).
  • Accurate Health Center : Jl. Tilak No 76 Medan, Sumatera Utara (061-7322480/68752219).
  • RS Hermina Grand Wisata : Jl. Festival Boulevard Blok JA No 1 Lembang Sari, Bekasi (021-8265 1212).
  • Terapi Holistik : Perum Puri Gentan Asri No 7, Bulusan, RT.01 RW.29, Sardonoharjo, Nganglik, Sleman, Jogjakarta (088-12682738).
  • RSIA Tumbuh Kembang : Jl. Raya Bogor KM 31 No. 23, Palsi Gunung, Cimanggis, Depok (021-871 2300, 870 1873/74, 871 2626).
  • Pelatihan Autisma Al-Ihsan : Pondok Cilegon Indah Blok C5 No. 5, Banten (0254-394 863).
  • Sanggar Pendidikan Autisma Dian Amanah : Jl. Melati Wetan No. 25, Baciro Gondokusuman, Yogyakarta (0274-563 873).
  • Yayasan Bina Anak Autisme Torison : Jl. Sidan-Glondongan Polokarto, Sukoharjo, Solo (0271- 610 514).
  • Wahana Putra Purwokerto : Jl. Kober Gg. Sukun No. 15, Purwokerto (0281-622 507).
  • Talitakum Semarang : Jl. Lampersari No. 32, Semarang (024-831 5928).
  • Klinik Mutiara Kasih : Perum Jati Indah No. 128, Kudus (0291-440 966).
  • Yayasan Mutiara Hati Surabaya : Jl. Medokan Asri Timur (RL) V-F No. 2-3, Surabaya (031-870 9787).
  • Yayasan Psikodata-Taman Bina Mandiri, Jl. Hang Tuah No. 142, Kecamatan Sa'il, Pekanbaru (0761-35132).
  • Yayasan Pengembangan Potensi Anak : Birugo Bungo 135 A, Bukittinggi, Sumatera Barat (0752-33294).
  • Yayasan Bima Mandiri Anak (BIMA) : Jl. Enggang I No. 1 A, Aprupuk Tabing, Padang (0751-445 429).
  • Yayasan Kasih Ananda : Jl. Pembayun No. 10, Palembang (0711-372 207).
  • Yayasan La Sipala Bina Wicara - Klinik Terapi Autis : Jl. Diponegoro No. 2, Taba Pingin Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (0733-325 901).
  • Kid's Therapy Center : Jl. Moh. Yamin No. 25 A - 25 B, Payo Lebar Jelutung, Jambi (0741-669 446).
  • Terapi Anak Autisme Mandiri : Komplek Pertokoan Matahari No. 10 Lt. 2, Sampit, Kalimantan Tengah (0531-24 981).
  • Pusat Terapi Autis Bina Permata Keluarga : Jl. Brigjen Hasan Basri No. 6, Banjarmasin (0511-304 677).
  • Pusat Terapi " Pelita Mandiri" Jl. Manggis No.10, Makassar, Sulawesi Selatan (0411-852 866, 873 661, 854 535).
  • Borneo Autism Terapi Center Harapan Bunda : Jl. Arthaloka Gatot Subroto Barat I No. 25 RT. 26, Banjarmasin ( 0511-271 212).