Pages

Labels

Memilih Obat Batuk untuk Anak

               Musim pancaroba dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit seperti batuk dan pilek. Nah, jika anak-anak terjangkit penyakit ini, orang tua harus mengenali gejala penyakit batuk dan memilih obat batuk yang tepat.
                Tubuh sebenarnya sudah berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan udara dan temperatur di sekitar. Namun, faktor lingkungan seperti cuaca dan angin tetap dapat mempercepat penyebaran penyakit menular yang dipicu virus dan bakteri. Maka musim pancaroba yang disertai perubahan cuaca dan temperatur saat ini harus diwaspadai karena menimbulkan berbagai macam penyakit.
                Beberapa faktor pemanasan global (global warming) di mana suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi meningkat juga turut berpengaruh terhadap penyebaran penyakit. Faktor ini, menurut situs CBSNews, memungkinkan bakteri penyebab penyakit, virus dan jamur berpindah ke daerah baru yang dapat membahayakan spesies yang beragam, termasuk manusia.

Jenis-jenis Batuk
                Salah satu penyakit yang akrab di musim pancaroba adalah batuk dan pilek. Batuk sebetulnya tidak selalu harus dimusuhi karena merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Udara yang keluar akibat batuk, misalnya, justru akan membuat segala sesuatu yang menghambat di saluran nafas terbuang keluar. Terutama benda asing, cairan, atau lendir, sehingga saluran nafas jadi bersih.
                Oleh karena itu, batuk teradang justru diperlukan untuk membuang semua yang menyumbat saluran nafas. Batuk baru digolongkan berbahaya jika benda yang menghambat saluran nafas tidak bisa dikeluarkan lewat mekanisme batuk.
                Namun ketika anggota keluarga terkena batuk, Anda tak boleh lengah. Sebaliknya, Anda harus memperhatikan penyebab batuk dan dalam keadaan bagaimana batuk terjadi. Pasalnya, selain batuk biasa yang masih dalam batas toleransi, ada juga batuk yang merupakan gejala penyakit. Kalau batuknya sangat sering, misalnya terjadi siang malam, bisa jadi ini merupakan gejala penyakit batuk yang harus diobati.
                Selain itu, terdapat juga batuk yang disebabkan oleh adanya kelainan pada tubuh. Misalnya batuk akibat adanya rangsangan seperti alergi karena debu atau udara kotor, atau karena kebau-bauan yang menyengat. Batuk bisa juga terjadi di saluran pernafasan. Contohnya TBC, penyempitan saluran nafas, atau penyakit paru yang lain.
                Pada bayi, batuk bisa merupakan gejala alergi, baik alergi susu atau debu. Bayi juga bisa mengalami batuk kareana infeksi virus dan adanya aliran balik isi lambung ke arah jalan nafas (gastroesophageal reflux). Batuk semacam ini biasanya terjadi pada anak yang mempunyai masalah pencernaan.

Pilih Obat yang Tepat
                Jenis batuk yang beragam mengakibatkan penanganan batuk harus disesuaikan dengan penyebabnya. Apakah karena alergi, infeksi virus, atau kelainan fisiologis lain?. Untuk pertolongan pertama, pemberian obat bebas boleh-boleh saja. Namun, jika anak sudah batuk berdahak, meski hanya sekali, sebaiknya Anda segera membawa buah hati ke dokter untuk membedakan apakah hanya flu biasa atau faktor alergi.
                Yang tak kalah penting adalah mengenali jenis batuk, apakah batuk kering atau batuk berdahak, dengan mengetahui jenis batuk, kita bisa membeli obat batuk secara tepat dan berkonsultasi dengan apoteker.
                Perhatikan juga komposisi obat batuk apakah obat batuk itu mengandung komponen lain yang bisa mengatasi penyakit selain batuk. Pasalnya, saat ini obat batuk kerap dikombinasikan dengan obat lain, seperti antihistamin dan analgesik.
                Jenis obat batuk yang beredar di pasaran ini adalah antitusif (menekan batuk), ekspektoran (mengeluarkan dahak), dan mukolitik (mengencerkan dahak). Beberapa zat yang biasanya terdapat dalam obat batuk di antaranya antitusif untuk menekan batuk dan dekongestan (melegakan jalan nafas), pengencer lendir, atau kombinsai. Dekongestan umunya membantu melebarkan saluran nafas atas dengan jalan mengurangi oedema (pembengkakan saluran nafas di hidung).
                Nah, sebaiknya Anda berhati-hati ketika memakai obat batuk yang mengandung pengencer lendir. Khususnya untuk anak kecil yang otot-otot pernafasannya masih lemah. Selain tidak baik jika dipakai terlalu lama, lendir yang mengencer malah akan memenuhi saluran nafas sehingga anak mengalami sesak nafas.
                Oleh karena itu, sebelum membeli obat batuk di toko obat atau apotek, pilih obat yang sesuai dengan batuk yang dialami anak. Pertama, sebutkan keluhan sesuai usia/ yang juga harus diperhitungkan, mana yang lebih diutamakan, apakah batuknya atau mengencerkan lendirnya. Terkadang, batuk justru tidak boleh ditekan, karena kalau ditekan dan anak-anak tidak batuk, bisa-bisa anak malah sesak karena lendir. Nah, jika anak tak juga sembuh lewat seminggu, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk dicari penyebab batuknya.
  • HASTRO PRIANGGORO